Biaya bunga tarik tunai kartu kredit. |
Pada prinsipnya sama seperti biaya bunga ritel kartu kredit. Hanya dialami oleh pemegang kartu kredit yang tidak membayar penuh. Selain itu perbedaannya terletak pada suku bunga (interest) yang dikenakan serta proses perhitungannya. Suku bunga tarik tunai kartu kredit sudah pasti akan jauh lebih tinggi dibandingkan suku bunga ritel. Apa itu biaya bunga tarik tunai, bagaimana proses perhitungannya, siapa saja yang akan dikenakan biaya-biaya seperti ini? Berikut ini kami jelaskan kepada Anda.
Gampang kok dimengerti. Kartu kredit bisa dipergunakan untuk berbelanja atau menarik uang tunai dari mesin ATM (cash advance). Kalau berbelanja lalu kita menyisakan saldo tagihan alias tidak membayar penuh maka bulan berikutnya sisa tagihan itu akan ditagih beserta bunganya. Itu untuk bunga ritel. Nah, kalau bunga tarik tunai kurang lebih juga sama. Kita mengambil uang tunai lewat mesin ATM dengan kartu kredit. Bulan depan tagihan datang dan kita tidak bisa membayar full. Sisanya di bulan depan akan ditagihkan kembali berikut bunga yang dinamakan bunga penarikan tunai. Paham?
Bunga penarikan tunai ini tidak dikenakan pada saat kita mengambil uang lewat mesin ATM. Kalau mengambil uang tunai lewat mesin ATM itu yang dikenakan namanya biaya penarikan tunai. Bank pemilik ATM yang mencharge kepada kita karena dianggap menggunakan fasilitas mereka. Namun jika kita menggunakan ATM dari bank penerbit kartu kredit yang sama maka bisa jadi tidak ada biaya seperti ini. Contoh misalnya kartu kredit BCA mengambil uang tunai dari mesin ATM BCA. Sekali lagi ini belum pasti juga sebab pengoperasian mesin ATM juga ditentukan kurs yang bisa saja berubah setiap waktu. Yang pastinya adalah bakalan dikenakan biaya tarik tunai.
Perhitungan Bunga Tarik Tunai Kartu Kredit
Setiap bank memiliki kebijakan yang berbeda-beda soal besarnya biaya bunga penarikan tunai. Anda diharuskan untuk menanyakannya lebih jelas kepada bank di mana Anda mengajukan kepemilikan kartu kredit. Kalau bisa pilihlah yang menetapkan biaya bunga paling minim. Namun perubahan suku bunga sudah pasti mengacu pada perubahan situasi perekonomian negara dan dunia secara menyeluruh. Selain itu aturan bank sentral juga bisa menetapkan bunga yang sama persis agar bank-bank yang ada tidak jor-joran saling menjatuhkan.
Rata-rata biaya bunga penarikan tunai kartu kredit berkisar dari 3,5% - 4%. Selalu di atas suku bunga ritel kartu kredit karena kita dianggap menggunakan dana cash dari bank dan bank tidak mendapatkan keuntungan lewat toko (merchant). Selain itu bank juga berjaga-jaga mencegah adanya fluktuasi kurs pada saat si nasabah menarik tunai. Maksud fluktuasi kurs ini seperti andaikata kita warga negara Inggris yang sedang melancong ke Indonesia. Tiba-tiba butuh uang tunai dan menariknya dari mesin ATM BCA. Nah, ketika kita pulang kembali ke Inggris bisa saja terjadi selisih kurs bukan? Pada saat kita menarik tunai waktu masih berada di Indonesia katakanlah kurs rupiah (IDR) vs Euro (EUR) adalah Rp 15.000. Begitu pulang Inggris tiba-tiba terjadi perubahan kurs di mana melonjak menjadi Rp 18.000. Tentu saja jika bank tidak memberikan suku bunga lebih tinggi mereka akan rugi, bukan? Jadi kurang lebih seperti itulah penjelasan sederhana upaya bank untuk menghindari kemungkinan adanya selisih kurs terhadap penggunaan kartu kredit untuk menarik tunai.
Meski kita mengajukan kartu kredit bank lokal dan menarik tunai di mesin ATM yang berlokasi di Indonesia juga, tetapi sistem bank mengasumsikan bahwa setiap terjadi penarikan tunai lewat mesin ATM maka yang melakukannya adalah warga negara asing. Alasannya jika berada di dalam negeri mengapa harus menggunakan kartu kredit? Bukannya sudah ada kartu ATM bank lokal? Kalau butuh uang berbelanja bukankah bisa berbelanja dengan kartu kredit, mengapa mesti menarik tunai? Kurang lebih seperti itu logikanya. Karena sistem bisnis kartu kredit mengacu pada fungsi awal diciptakannya kartu kredit yaitu untuk keperluan transaksi belanja. Hanya saja karena faktor kebutuhan hidup maka kartu kredit akhirnya juga bisa menarik tunai lewat mesin ATM.
Sampai di sini kami harap Anda cukup mengerti. Setiap kali Anda menarik tunai lewat mesin ATM maka suku bunga atas saldo tagihan yang ada mengacu pada pola sistem seperti ini. Mau tarik tunai di luar negeri atau di dalam negeri tetap sama perhitungannya.
Menyiasati Bunga Penarikan Tunai
Sampai di sini kami harap Anda cukup mengerti. Setiap kali Anda menarik tunai lewat mesin ATM maka suku bunga atas saldo tagihan yang ada mengacu pada pola sistem seperti ini. Mau tarik tunai di luar negeri atau di dalam negeri tetap sama perhitungannya.
Menyiasati Bunga Penarikan Tunai
Jika terpaksa misalnya harus menarik tunai lewat mesin ATM untuk dipergunakan berbelanja di mana belum ada toko yang menerima transaksi kartu kredit atau produk tersebut belum bisa dibeli dengan kartu kredit maka kami sarankan jangan ke mesin ATM. Lebih baik lakukan gesek tunai saja di toko yang menawarkan gesek tunai. Selain tidak dikenakan biaya jasa ATM, limitnya lebih besar untuk sekali gesek (ATM ada batas maksimumnya) juga karena tidak akan dikenakan biaya bunga tarik tunai melainkan hanya biaya bunga ritel. Gesek tunai di toko itu ibarat kita berbelanja hanya saja yang dikasih uang tunai bukan barangnya. Biasanya sih toko hp, elektronik, emas, baju, dsb. Jauh lebih rendah bukan?
Yang perlu dicamkan hanyalah mencari toko gestun yang memberikan biaya paling kecil. Pilih yang menawarkan misalnya 2% atau maksimal 2,5%. Tinggal pintar-pintar kita menawarnya. Atau solusi lainnya jika bank penerbit kartu kredit kita memiliki fasilitas transfer saldo kartu kredit ke rekening bank bisa juga dimanfaatkan. Setahu kami gesek tunai untuk menghindari besarnya biaya bunga tarik tunai lewat mesin ATM yang paling jitu. Itu pun dengan catatan memang Anda tidak bisa membayar penuh di bulan depan. Kalau membayar penuh mungkin memilih transfer bank lebih hemat. Sekali lagi harap tanyakan kepada bank Anda sebab tiap bank berbeda-beda.
Kesimpulannya: biaya bunga penarikan tunai tidak dialami semua pemegang atau pemilik kartu kredit. Hanya berlaku buat mereka yang menggunakan kartu kredit untuk menarik uang dari mesin ATM dan tidak membayar full pada saat jatuh tempo. Jika Anda jarang menarik tunai maka acuhkan saja biaya satu ini. Kalaupun Anda menarik tunai lalu membayar full pada saat jatuh tempo maka acuhkan juga biaya ini. Santai saja seperti bunyi iklan asuransi mobil, "Don't worry, be happy!"
Yang perlu dicamkan hanyalah mencari toko gestun yang memberikan biaya paling kecil. Pilih yang menawarkan misalnya 2% atau maksimal 2,5%. Tinggal pintar-pintar kita menawarnya. Atau solusi lainnya jika bank penerbit kartu kredit kita memiliki fasilitas transfer saldo kartu kredit ke rekening bank bisa juga dimanfaatkan. Setahu kami gesek tunai untuk menghindari besarnya biaya bunga tarik tunai lewat mesin ATM yang paling jitu. Itu pun dengan catatan memang Anda tidak bisa membayar penuh di bulan depan. Kalau membayar penuh mungkin memilih transfer bank lebih hemat. Sekali lagi harap tanyakan kepada bank Anda sebab tiap bank berbeda-beda.
Kesimpulannya: biaya bunga penarikan tunai tidak dialami semua pemegang atau pemilik kartu kredit. Hanya berlaku buat mereka yang menggunakan kartu kredit untuk menarik uang dari mesin ATM dan tidak membayar full pada saat jatuh tempo. Jika Anda jarang menarik tunai maka acuhkan saja biaya satu ini. Kalaupun Anda menarik tunai lalu membayar full pada saat jatuh tempo maka acuhkan juga biaya ini. Santai saja seperti bunyi iklan asuransi mobil, "Don't worry, be happy!"
Sponsored links: