Biaya bunga ritel kartu kredit. |
Biaya kartu kredit yang ketiga yang harus Anda ketahui adalah biaya bunga ritel. Biaya ini juga tidak terjadi atau tidak dialami setiap pemilik kartu kredit. Biaya ini hanya terjadi bagi mereka yang tidak membayar full total tagihan kartu kredit mereka. Jika Anda membayar full total tagihan yang datang maka acuhkan saja biaya bunga ritel ini. Apa itu biaya bunga ritel kartu kredit? Bagaimana prosesnya dan berapa biayanya? Berikut ini kami jelaskan untuk Anda.
Biaya bunga ritel hanyalah sebuah istilah saja. Merupakan biaya bunga yang dikenakan karena kita menggunakan kartu kredit untuk keperluan berbelanja. Bukan karena masalah penggunaan kartu kredit ini lalu dikenakan bunga melainkan karena kita menunda pembayaran tagihan yang datang atas penggunaan kartu kredit tersebut. Kalau cuma pakai kartu kredit tidak akan dikenakan biaya apapun.
Produk kartu kredit termasuk ke dalam segmen kredit konsumtif dan terkategorikan kepada produk ritel. Produk perbankan bisa terdiri dari produk produktif vs konsumtif atau kategori ritel vs korporasi. Ritel adalah sebuah istilah yang berhubungan dengan kebiasaan atau aktifitas sehari-hari yang lazim dilakukan orang banyak. Makanya bisnis-bisnis ritel sering identik dengan supermarket, toko baju, restoran, hotel, dsb. Karena memang setiap hari orang-orang selalu makan, membeli kebutuhan hidup, membeli baju dan seterusnya. Bisnis perumahan, otomotif atau alat-alat berat bukanlah ritel karena sekali dibeli bisa dipergunakan puluhan tahun sampai rusak. Rusak pun tidak secara otomatis diganti malah sering diperbaiki. Jika sudah rusak parah dan tidak bisa difungsikan lagi dengan baik, biasanya baru orang membeli baru.
Dengan demikian istilah biaya bunga ritel kartu kredit adalah biaya bunga yang berpatokan pada penggunaan kartu kredit untuk kehidupan sehari-hari yakni berbelanja. Jika kita menarik uang tunai dari mesin ATM menggunakan kartu kredit otomatis bunganya nanti bukan lagi bunga ritel tetapi bunga penarikan tunai yang akan kita bahas berikutnya.
Produk kartu kredit termasuk ke dalam segmen kredit konsumtif dan terkategorikan kepada produk ritel. Produk perbankan bisa terdiri dari produk produktif vs konsumtif atau kategori ritel vs korporasi. Ritel adalah sebuah istilah yang berhubungan dengan kebiasaan atau aktifitas sehari-hari yang lazim dilakukan orang banyak. Makanya bisnis-bisnis ritel sering identik dengan supermarket, toko baju, restoran, hotel, dsb. Karena memang setiap hari orang-orang selalu makan, membeli kebutuhan hidup, membeli baju dan seterusnya. Bisnis perumahan, otomotif atau alat-alat berat bukanlah ritel karena sekali dibeli bisa dipergunakan puluhan tahun sampai rusak. Rusak pun tidak secara otomatis diganti malah sering diperbaiki. Jika sudah rusak parah dan tidak bisa difungsikan lagi dengan baik, biasanya baru orang membeli baru.
Dengan demikian istilah biaya bunga ritel kartu kredit adalah biaya bunga yang berpatokan pada penggunaan kartu kredit untuk kehidupan sehari-hari yakni berbelanja. Jika kita menarik uang tunai dari mesin ATM menggunakan kartu kredit otomatis bunganya nanti bukan lagi bunga ritel tetapi bunga penarikan tunai yang akan kita bahas berikutnya.
Konsep Bunga Ritel
Anda pasti sudah tahu bahwa pada saat kita menggunakan kartu kredit untuk berbelanja, kita menggunakan uang bank terlebih dahulu. Istilahnya bank meminjamkan uang mereka kepada kita. Bulan depan bank baru menagih sesuai nilai belanja kita. Jika kita membayar penuh maka semuanya tidak ada masalah. Namun seandainya kita menyicil atau tidak membayar penuh otomatis sisa saldo terhutang tersebut akan ditagihkan di bulan berikutnya bersama bunga yang ada. Inilah bunga ritel yang dimaksudkan.
Anda pasti sudah tahu bahwa pada saat kita menggunakan kartu kredit untuk berbelanja, kita menggunakan uang bank terlebih dahulu. Istilahnya bank meminjamkan uang mereka kepada kita. Bulan depan bank baru menagih sesuai nilai belanja kita. Jika kita membayar penuh maka semuanya tidak ada masalah. Namun seandainya kita menyicil atau tidak membayar penuh otomatis sisa saldo terhutang tersebut akan ditagihkan di bulan berikutnya bersama bunga yang ada. Inilah bunga ritel yang dimaksudkan.
Contoh misalnya: bulan Januari Anda menggunakan kartu kredit untuk berbelanja baju, kosmetik, beli tiket pesawat, makan-makan, dsb.. dengan total senilai Rp 10 juta. Otomatis di bulan Februari tagihan kartu kredit akan datang senilai Rp 10 juta. Jika Anda membayar full Rp 10 juta maka semuanya menjadi selesai. Namun jika Anda hanya membayar sebagian katakanlah Rp 5 juta lalu sisanya Rp 5 juta di bulan Maret akan dikenakan biaya bunga ritel ini. Sampai di sini paham?
Setiap bank mengenakan biaya bunga ritel berbeda-beda. Berhubung kartu kredit adalah produk konsumtif sudah pasti bunganya tinggi. Makanya sangat tidak dianjurkan bahkan diwanti-wanti untuk tidak menunda pembayaran atau menyicil sama sekali. Bayarlah tagihan tepat waktu dan persis sama seperti ketika kita berbelanja. Jangan anggap remeh dan jangan sok jadi orang kaya! Gengsi tidak bisa membuat hidup tambah lebih baik dan makmur. Pilih kartu kredit yang bunganya paling rendah tetapi dengan perhitungan yang logis. Jangan terjebak hanya promosi bunga sesaat tetapi setelah 3 atau 6 bulan pemakaian kartu dinaikkan ke level semula atau bahkan lebih tinggi dari kartu kredit kita sebelumnya.
Kesimpulannya: biaya bunga ritel tidak dialami semua pemilik atau pemegang kartu kredit. Hanya terjadi bagi mereka yang tidak membayar penuh ketiga tagihan datang.
Sponsored links: