Wah, kartu kredit opo iki? Pasti buat boss saya. Boleh dibuka gak ya? |
Kartu kredit yang sudah dikirimkan harus diterima oleh pemilik sah. Tidak boleh orang lain karena ini masalah krusial menyangkut uang (financial) dan keamanan data diri. Jadi dalam hal ini yang berkuasa menerimanya sudah pasti Anda sebagai nasabah. Lalu pertanyaannya adalah: bagaimana kalau kita sering tidak berada di tempat seperti dinas luar kota, order keluar kantor, dsb? Bisakah kartu kredit kita diterima oleh orang lain? Ikuti pembahasan singkatnya di bawah ini.
Alamat Pengiriman Kartu
Pada saat pertama kali mengisi aplikasi kartu kredit, kita sudah diminta untuk memilih alamat pengiriman kartu: kantor atau rumah. Tidak boleh, tidak bisa dan tidak ada pilihan menyuruh bank mengirimkan kartu ke alamat saudara tak serumah. Sekarang Anda ingat kembali waktu mengisi formulir aplikasi, ke manakah kartu kredit yang disetujui akan dikirimkan? Kalau memilih kantor maka tunggu dan standby-lah di kantor. Bila perlu makan siang dibungkus oleh office boy. Jika tidak begitu penting usahakan jangan sering-sering keluar kantor atau jalan-jalan ke mal kayak PNS Pemda/Pemkot sewaktu bertugas. Kalau memilih alamat rumah maka suruh orang rumah untuk siap sedia. Sebab kartu yang sudah dikirimkan tetapi tidak diterima oleh orang yang berhak, kartu kredit tersebut akan dikembalikan ke kantor kurir. Dalam beberapa kasus kadang akan langsung balik ke bank dan menunggu pengiriman tahap dua. Jika tahap dua tetap saja tidak diterima, kartu kredit Anda terpaksa diproses ulang. Ujung-ujungnya bisa tidak mendapatkan kartu kredit. Karena bank mulai curiga ada yang tidak beres.
Bagaimana dengan kejadian kartu kredit dikirimkan secara terbalik? Apakah ini pernah dan sering terjadi? Misalnya kita minta diantar ke rumah malah diantar ke kantor. Kita minta dikirim ke kantor e..malah dikirim ke rumah. Benar! Anda tidak sendirian menghadapi hal ini. Dalam beberapa kasus, bank-bank yang cerdik seringkali sengaja mengubah kebijakan ini untuk melawan aksi mafia kartu kredit. Bank berpikir semua alamat yang diminta sudah pasti ditunggu siang dan malam bila perlu dengan berdoa dan berpuasa oleh si nasabah. Otomatis bank sengaja mengecohnya. Tujuannya untuk menghindari jerat para mafia kartu kredit. Jika ternyata pilihan alternatif alamat tersebut juga diterima dengan baik, artinya benarlah seorang nasabah murni dan bukan bagian dari jaringan mafia kartu kredit. Bank-bank yang sering menggunakan trik ini kalau tidak salah adalah ANZ dan BCA. Kalau tidak salah loh ya.
Sebenarnya kebijakan seperti ini jarang diberlakukan oleh semua bank. Bank-bank yang pintar dan sudah hebat semacam HSBC dan Citibank malah justru mengirimkan kartu sesuai dengan alamat yang kita mau. Jadi mereka yakin dengan mengirim ke alamat yang diminta pasti akan cepat sampai ke si nasabah. Hal ini juga menunjukkan sisi bonafiditas dan profesionalisme bank tersebut. Lagian buat apa main kucing-kucingan dengan para mafia? Yang penting intern bank (analis, surveyor, call center) merupakan orang-orang pilihan dan terbaik di bidangnya. Dijamin para mafia kartu tidak akan bisa lolos screening.
Sebagai nasabah, kita tidak perlu kuatir mau seperti apa bank menggunakan taktik dan triknya. Bagi kita santai aja dan selalu siap sedia baik di alamat kantor atau rumah. Jika diantar ke rumah tidak ada yang menerima, tinggal saja kita telepon dan minta diantar ke kantor. Gitu aja kok repot!
Bikin Surat Kuasa Bermaterai
Jika kebetulan Anda merasa akan bertugas ke luar kota dalam waktu yang cukup lama sehingga tidak memungkinkan menerima kartu kredit secara langsung di kantor, ada baiknya Anda mempersiapkan sebuah surat kuasa. Cukup diketik atau tulis tangan. Jangan lupa membubuhkan tandatangan di atas materai Rp 6.000. Untuk contohnya silakan melihat di sini. Surat kuasa ini Anda berikan atau titipkan kepada rekan kerja atau staf kantor yang sering menerima dokumen. Nanti pada waktu kurir mengantarkan kiriman kartu kredit, mereka akan menyerahkannya sehingga kartu kredit Anda bisa diterima dengan baik.
Bagaimana dengan rumah? Apakah perlu surat kuasa juga? Untuk rumah sebenarnya tidak perlu jika memang yang menerima adalah orang yang berhak dan bisa diwakilkan seperti orang tua, isteri, suami, mertua, dsb. Sebaliknya jika di rumah tidak ada orang dekat melainkan hanya sepasang pembantu rumah tangga (PRT) dan tukang kebun, sementara Anda ingin kartu kredit diterima ya tetap harus memberikan surat kuasa. Sayang banget jika rumah Anda begitu megah dan mentereng seperti di Greenville, Danau Sunter, Pantai Mutiara, Alam Sutera, Taman Galaxy, atau Graha Family namun hanya pembantu dan tukang kebun yang tinggal. Itupun ditambahi 1 ekor burung yang malas bernyanyi, 5 ekor ikan mas koki dan seekor anjing tua. Buat apa? Emang cari apa sih dalam dunia ini? Yang parah malah si empunya rumah sedang rawat inap di rumah sakit di luar negeri. Hadeehh....
Sponsored links Penerimaan Kartu Kredit: