"Kayaknya gue gak butuh." |
Alasan terakhir orang sering menolak kartu kredit adalah karena memang tidak membutuhkan kartu kredit. Tidak ada yang salah dengan keputusan seperti ini. Mungkin karena tinggalnya di desa, jarang ke luar negeri, buta huruf, gaptek, kurang pergaulan, jarang berbelanja, tidak punya penghasilan tetap, dsb.. membuat orang menolak kartu kredit. Tak bisa kita pungkiri sebagian besar orang memang masih hidup di kota-kota kecil bahkan tinggal di desa-desa terpencil yang jauh dari keramaian. Otomatis kartu kredit tidak bisa dipergunakan di sana.
Tidak Membutuhkan Kartu Kredit
Kalau mau disederhanakan, sebenarnya bukan orang tidak membutuhkan kartu kredit melainkan mungkin belum mengenal betul apa yang namanya kartu kredit. Jika sudah paham maka pasti akan berpikir ulang untuk menggunakan kartu kredit seperti orang-orang yang sudah familiar menggunakannya. Kita tidak bisa mengatakan bahwa orang-orang yang menggunakan kartu kredit memiliki masalah kepribadian dan begitu juga sebaliknya. Mereka pasti mengerti sehingga memilih untuk menggunakannya. Jika kita mengundang 2 orang di mana satunya menggunakan kartu kredit dan satunya lagi tidak menggunakan kartu kredit, baru bisa kita dapatkan alasan-alasannya seperti apa. Dari sana kita baru bisa menentukan apakah akan mengikuti pola pikir si A atau si B.
Bukankah hidup ini adalah pilihan? Mau menggunakan kartu kredit atau tetap menggunakan uang tunai sama-sama benar dan sah-sah saja. Toh berbelanja juga masih bisa menerima uang tunai juga. Kecuali mungkin sistem barter. Namun kalau masih ada juga orang yang ingin memakai sistem barter tidak bisa disalahkan juga. Mungkin masih ada dan itu di suku-suku primitif. Kartu kredit hanyalah sebuah alat pembayaran atau alat transaksi. Tidak lebih dan tidak kurang.
Tidak Membutuhkan Kartu Kredit
Kalau mau disederhanakan, sebenarnya bukan orang tidak membutuhkan kartu kredit melainkan mungkin belum mengenal betul apa yang namanya kartu kredit. Jika sudah paham maka pasti akan berpikir ulang untuk menggunakan kartu kredit seperti orang-orang yang sudah familiar menggunakannya. Kita tidak bisa mengatakan bahwa orang-orang yang menggunakan kartu kredit memiliki masalah kepribadian dan begitu juga sebaliknya. Mereka pasti mengerti sehingga memilih untuk menggunakannya. Jika kita mengundang 2 orang di mana satunya menggunakan kartu kredit dan satunya lagi tidak menggunakan kartu kredit, baru bisa kita dapatkan alasan-alasannya seperti apa. Dari sana kita baru bisa menentukan apakah akan mengikuti pola pikir si A atau si B.
Bukankah hidup ini adalah pilihan? Mau menggunakan kartu kredit atau tetap menggunakan uang tunai sama-sama benar dan sah-sah saja. Toh berbelanja juga masih bisa menerima uang tunai juga. Kecuali mungkin sistem barter. Namun kalau masih ada juga orang yang ingin memakai sistem barter tidak bisa disalahkan juga. Mungkin masih ada dan itu di suku-suku primitif. Kartu kredit hanyalah sebuah alat pembayaran atau alat transaksi. Tidak lebih dan tidak kurang.
Sponsored links: